Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
BANJARMASIN, KALSEL, Indonesia
Perasa, berkemaun keras, komunikatif, koperatif, argumentatif, diplomatis, agamis,

Adab Jahir Terhadap Kedudukan Hati

Astagfirullah Nurun ’Azim. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin. Allahumma shali ‘ala Muhammad ‘alal ‘alamin qudussissalam wa’ala ali Muhammad ‘alal ‘alamin qudussissalam. Karena Rahmat, seorang hamba dijumpai Rasulullah baik melalui mimpi atau saat jaga. Sebagaimana dalam beberapa hadits. “Barangsiapa melihat aku diwaktu tidur, maka dia akan melihat aku di waktu terjaga atau ( dia seakan-akan melihat aku di waktu terjaga ) setan tidak dapat menyerupai aku.” (HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi). Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi, maka ia benar-benar telah melihat diriku karena setan tidak dapat menyerupaiku.” (HR Timidzi, Ibnu Majah, Darami dan Ahmad) Abu Hurairah ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi, maka ia benar-benar telah melihat diriku karena setan tak dapat menyerupaiku.” (H.R Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad) Thariq bin Asyyam meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi, maka ia benar-benar telah melihat diriku.” (H.R Ahmad) Abu Qatadah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi maka ia benar-benar telah melihat sesuatu yang benar.” (HR Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Darami dan Ahmad) Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi, maka ia benar-benar telah melihat diriku karena setan tidak dapat menyerupaiku.” Ilmu seorang hamba tidak bisa menjangkau Rasulullah, namun yang dapat mencapai adalah Rahmat. Rahasia tentang KERASULAN tetap tersimpan tanpa seorang manusia yang mengetahui kecuali bila Rasulullah sendiri meridhai dengan Rahmat, sehingga seorang hamba diberikan pengetahuan. Sehingga atasnya mengerti tentang Rasulullah Muhammad SAW pada pandangan terhadap lahiriah Beliau sebagai seorang hamba Allah, dan mengertilah rahasia batin Beliau dalam pandangan hakikat bahwa sebenarnya mengenai RASULULLAH. Insan itu sebagai mahluk memiliki kedudukan tinggi dari mahluk lain ciptaan Allah. Allah sempurnakan insan baik jahir maupun batin. Hingga layak bila berahlak baik, dan sangat disayangkan mensia-siakan pemberian Allah dengan berahlak buruk. Untuk mencapai suatu Rahmat terlibat pula upaya-upaya seorang hamba agar dapat ma’rifat kepada Rasulullah Muhammad SAW dan Allah. Sesuai dengan Tauhid sebagai seorang muslim, hamba yang beriman dan taqwa, dengan kalimah : Asyhadualla ilaha illallah wa asyhaduanna Muhammadarrasulullah. Mengenai ma’rifat sesuai dengan syahadat, mencapai Rahmat dengan salah satu cara atau tarikah, yakni berahlak baik terhadap kedudukan hati. Adab jahir kepada kedudukan hati sebagai suatu upaya untuk mencapai salah satu Rahmat supaya ma’rifat kepada Rasulullah dan Allah. Memperhatikan cara duduk dan tidur dengan mengadabkan kaki dan lutut terhadap dada, sungguh sering luput dalam perhatian sebahagian umum orang-orang dalam kehidupan sehari-hari mereka. Baik seseorang sedang berada bersama oranglain maupun tatkala ia sedang sendirian, lebih utamakan adab tersebut. Karena dimanapun ia berada, Allah ada di dekatnya. Seperti diterangkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 115: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah[*]. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. [*] Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, Karena ia selalu berhadapan dengan Allah. Sesungguhnya meninggikan kaki dan lutut dari dada tiada disadari kurang berahlak baik, atau kurang beradab baik terhadap kedudukan hati, sehingga tiada disadari pula telah menjauhi dari salah satu Rahmat. Karena seorang insan yang iman dan taqwa ingin ma’rifat terhadap Rasulullah dan Allah, wajib memperhatikan salah satu adab ini. Menyimak sebuah hadits qudsi, "Qalbu mukmin Baitullah." "Qalbu orang yang beriman itu adalah rumah ALLAH." Dengan rasa dan pikiran yang jernih, apakah patut kaki atau lutut saat duduk atau berbaring meninggikan posisinya dari dada. Sedangkan isi dada itu ada qalbu dan bagi orang yang beriman, qalbunya adalah rumah Allah. Bayangkan saja seorang rakyat biasa yang menghadap kepada seorang Raja atau Presiden dengan duduk seenaknya menekuk kaki dan lutut hingga mencapai ketiak, apakah hormat? Bagaimanakah tanggapan Raja atau Presiden? Suka atau marah? Begitu pula beradab kah jika seperti demikian seseorang terhadap Allah? Raja atau Presiden saja tidak senang diperlakukan dengan abad demikian, dan orang biasa pun tidak senang di depannya seseorang disikapi dengan adab demikian. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab : 21) Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan ahlak baik, sehubungan dengan adab pada bahasan ini. Sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al- Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710) Maka sangat jelas berbaring dalam posisi sebagaimana dalam hadits tersebut, posisi kaki dan lutut tidak lebih meninggikan pada posisi dada. Rasulullah Muhammad SAW mengetahui rahasia terhadap isi dada manusia yang didalamnya terdapat qalbu, sehingga memberikan contoh untuk beradab baik terhadap kedudukan hati. Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, "Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan". Abdullah bin Zaid ra. menyampaikan bahwa ia telah melihat Rasulullah SAW telentang di masjid sambil meletakkan satu kaki di atas yang lain. (HR. Bukhari & Muslim) Dengan posisi beliau telentang sambil meletakkan satu kaki di atas yang lain, menunjukkan kedua kaki beliau tidak menekuk ke atas meninggikan lebih daripada posisi dada. Ditegaskan pula pada sebuah hadits qudsi mengenai kedudukan hati: "Tidak dapat memuat dzat-Ku bumi dan langit-Ku, kecuali "Hati" hamba-Ku yang mukmin, lunak dan tenang" (HR Abu Dawud ). Dengan demikian cukup sebagai petunjuk bahwa dalam “salah satu upaya” mengharap dan mencapai Rahmat, beradab baik saat duduk dan berbaring atau tidur dengan tidak meninggikan kaki dan lutut daripada posisi dada. Insya Allah salah satu Rahmat Allah cepat didapat (oleh seseorang yang memperhatikannya) -- Rahmat yang belum didapat pada kebanyak orang-orang yang belum mendapat petunjuk mengetahuinya. Semoga Rasulullah Muhammad SAW meridhai kepada orang-orang yang berharap dan mengingat Allah baik dalam keadaan apapun dan dimanapun untuk mencapai insan ma’rifat. Assalam, ya Mursala – Alhamdulillah, Amin ya Rabbal’Alamin. * * *
Astagfirullah Nurun ’Azim. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin. Allahumma shali ‘ala Muhammad ‘alal ‘alamin qudussissalam wa’ala ali Muhammad ‘alal ‘alamin qudussissalam. Karena Rahmat, seorang hamba dijumpai Rasulullah baik melalui mimpi atau saat jaga. Sebagaimana dalam beberapa hadits. “Barangsiapa melihat aku diwaktu tidur, maka dia akan melihat aku di waktu terjaga atau ( dia seakan-akan melihat aku di waktu terjaga ) setan tidak dapat menyerupai aku.” (HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi). Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi, maka ia benar-benar telah melihat diriku karena setan tidak dapat menyerupaiku.” (HR Timidzi, Ibnu Majah, Darami dan Ahmad) Abu Hurairah ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi, maka ia benar-benar telah melihat diriku karena setan tak dapat menyerupaiku.” (H.R Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad) Thariq bin Asyyam meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi, maka ia benar-benar telah melihat diriku.” (H.R Ahmad) Abu Qatadah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi maka ia benar-benar telah melihat sesuatu yang benar.” (HR Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Darami dan Ahmad) Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi, maka ia benar-benar telah melihat diriku karena setan tidak dapat menyerupaiku.” Ilmu seorang hamba tidak bisa menjangkau Rasulullah, namun yang dapat mencapai adalah Rahmat. Rahasia tentang KERASULAN tetap tersimpan tanpa seorang manusia yang mengetahui kecuali bila Rasulullah sendiri meridhai dengan Rahmat, sehingga seorang hamba diberikan pengetahuan. Sehingga atasnya mengerti tentang Rasulullah Muhammad SAW pada pandangan terhadap lahiriah Beliau sebagai seorang hamba Allah, dan mengertilah rahasia batin Beliau dalam pandangan hakikat bahwa sebenarnya mengenai RASULULLAH. Insan itu sebagai mahluk memiliki kedudukan tinggi dari mahluk lain ciptaan Allah. Allah sempurnakan insan baik jahir maupun batin. Hingga layak bila berahlak baik, dan sangat disayangkan mensia-siakan pemberian Allah dengan berahlak buruk. Untuk mencapai suatu Rahmat terlibat pula upaya-upaya seorang hamba agar dapat ma’rifat kepada Rasulullah Muhammad SAW dan Allah. Sesuai dengan Tauhid sebagai seorang muslim, hamba yang beriman dan taqwa, dengan kalimah : Asyhadualla ilaha illallah wa asyhaduanna Muhammadarrasulullah. Mengenai ma’rifat sesuai dengan syahadat, mencapai Rahmat dengan salah satu cara atau tarikah, yakni berahlak baik terhadap kedudukan hati. Adab jahir kepada kedudukan hati sebagai suatu upaya untuk mencapai salah satu Rahmat supaya ma’rifat kepada Rasulullah dan Allah. Memperhatikan cara duduk dan tidur dengan mengadabkan kaki dan lutut terhadap dada, sungguh sering luput dalam perhatian sebahagian umum orang-orang dalam kehidupan sehari-hari mereka. Baik seseorang sedang berada bersama oranglain maupun tatkala ia sedang sendirian, lebih utamakan adab tersebut. Karena dimanapun ia berada, Allah ada di dekatnya. Seperti diterangkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 115: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah[*]. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. [*] Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, Karena ia selalu berhadapan dengan Allah. Sesungguhnya meninggikan kaki dan lutut dari dada tiada disadari kurang berahlak baik, atau kurang beradab baik terhadap kedudukan hati, sehingga tiada disadari pula telah menjauhi dari salah satu Rahmat. Karena seorang insan yang iman dan taqwa ingin ma’rifat terhadap Rasulullah dan Allah, wajib memperhatikan salah satu adab ini. Menyimak sebuah hadits qudsi, "Qalbu mukmin Baitullah." "Qalbu orang yang beriman itu adalah rumah ALLAH." Dengan rasa dan pikiran yang jernih, apakah patut kaki atau lutut saat duduk atau berbaring meninggikan posisinya dari dada. Sedangkan isi dada itu ada qalbu dan bagi orang yang beriman, qalbunya adalah rumah Allah. Bayangkan saja seorang rakyat biasa yang menghadap kepada seorang Raja atau Presiden dengan duduk seenaknya menekuk kaki dan lutut hingga mencapai ketiak, apakah hormat? Bagaimanakah tanggapan Raja atau Presiden? Suka atau marah? Begitu pula beradab kah jika seperti demikian seseorang terhadap Allah? Raja atau Presiden saja tidak senang diperlakukan dengan abad demikian, dan orang biasa pun tidak senang di depannya seseorang disikapi dengan adab demikian. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab : 21) Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan ahlak baik, sehubungan dengan adab pada bahasan ini. Sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al- Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710) Maka sangat jelas berbaring dalam posisi sebagaimana dalam hadits tersebut, posisi kaki dan lutut tidak lebih meninggikan pada posisi dada. Rasulullah Muhammad SAW mengetahui rahasia terhadap isi dada manusia yang didalamnya terdapat qalbu, sehingga memberikan contoh untuk beradab baik terhadap kedudukan hati. Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, "Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan". Abdullah bin Zaid ra. menyampaikan bahwa ia telah melihat Rasulullah SAW telentang di masjid sambil meletakkan satu kaki di atas yang lain. (HR. Bukhari & Muslim) Dengan posisi beliau telentang sambil meletakkan satu kaki di atas yang lain, menunjukkan kedua kaki beliau tidak menekuk ke atas meninggikan lebih daripada posisi dada. Ditegaskan pula pada sebuah hadits qudsi mengenai kedudukan hati: "Tidak dapat memuat dzat-Ku bumi dan langit-Ku, kecuali "Hati" hamba-Ku yang mukmin, lunak dan tenang" (HR Abu Dawud ). Dengan demikian cukup sebagai petunjuk bahwa dalam “salah satu upaya” mengharap dan mencapai Rahmat, beradab baik saat duduk dan berbaring atau tidur dengan tidak meninggikan kaki dan lutut daripada posisi dada. Insya Allah salah satu Rahmat Allah cepat didapat (oleh seseorang yang memperhatikannya) -- Rahmat yang belum didapat pada kebanyak orang-orang yang belum mendapat petunjuk mengetahuinya. Semoga Rasulullah Muhammad SAW meridhai kepada orang-orang yang berharap dan mengingat Allah baik dalam keadaan apapun dan dimanapun untuk mencapai insan ma’rifat. Assalam, ya Mursala – Alhamdulillah, Amin ya Rabbal’Alamin. * * *

Life Insurance Alternatif Investasi

Life insurance pada hakikatnya adalah pelimpahan risiko (risk shifting) atas kerugian keuangan (financial lost) oleh ‘tertanggung’ kepada ‘penanggung’. Risiko yang dilimpahkan itu bukan hilangnya jiwa seseorang, melainkan kerugian keuangan sebagai akibat dari hilangnya jiwa seseorang, atau karena usia tua sehingga tidak produktif lagi. Insurance salah satu lembaga keuangan nonperbankan, secara umum belum begitu dikenal dengan persepsi benar oleh masyarakat Indonesia. Umumnya masyarakat hanya mengenal lembaga keuangan dalam bentuk perbankan sebagai sarana menabung. Sebaliknya di negara maju seperti Jepang, Hongkong, Cina, Amerika dan di Eropa, insurance adalah sebuah industri yang sangat populer. Masyarakat di negara maju, life insurance menjadi pilihan progrma finasial yang diutamakan. Misalnya di Jepang, jumlah polis dengan masyarakatnya sangat jauh berbeda hingga mencapai 300 persen dengan perbandingan rata-rata satu jiwa memiliki tiga polis insurance. Sedangkan di Indonesia, yang memiliki polis tidak sampai enam persen dari jumlah penduduknya. Industri insurance di Indonesia dewasa ini kian marak, karena pemodal berdatangan untuk melakukan investasi. Hal ini berpengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia, yakni perubahan prilaku dalam sikap finansial secara dramatis. Masuknya grup besar life insurance company dunia, mendidik SDM Bangsa Indonesia yang bersumber pada intelektual barat dengan sarana training dan konsultasi dari advisor financial professional yang berpengalaman di bidang keuangan, sharing berbagai materi seputar finansial dan pertukaran informasi yang positif dan benar. Pelaku atau officer insurance yang bersentuhan langsung dengan masyarakat melalui kegiatan direct selling mereka, secara langsung mendewasakan pengetahuan masyarakat tentang insurance. Masyarakat yang tadinya kurang banyak mengetahui life insurance, menjadi sadar pentingnya program finansial program yang ditawarkan beberapa insurance company dengan produknya. Mendapatkan pengetahuan lengkap tentang life insurance, setidaknya akan mengubah pandangan seseorang. Kebutuhan life insurance yang esensial untuk keselamatan dalam beberapa proteksi, bisa berupa perlindungan atas kekayaan; membantu program masa depan dalam hal pendidikan dan masa pensiun; income kesehatan, perlindungan nilai ekonomi keluarga dan sebagainya. Asuransi vs Bank Di Indonesia, life insurance dengan sistem unit link populer pada 1990-an. Sebelumnya dengan sistem tradisional (asuransi jiwa murni) tanpa termasuk keuntungan investasinya. Profit yang bisa dinikmati client dengan sistem unit link, sangat memuaskan karena return of invesment yang terima sangat besar dibandingkan bunga deposito bank. Dana client yang disetorkan langsung dihubungkan dengan kinerja investasi life insurance company. Life insurance company memiliki fund manager yang dipercayakan mengelola dana client dengan potensi keuntungan semaksimal mungkin. Sementara bunga deposito bank hanya berada pada kisaran 8,0 persen – 8,5 persen. Sedangkan rata-rata profit selama ini pada salah satu jenis investasi di unit link salah satunya equity, memberikan kepuasan lebih dari deposito bank berupa return of invesment. Semestinya selisih yang sangat jauh itu berpengaruh pada animo masyarakat terhadap pilihan investasi. Tetapi, life insurance sistem unit link tidak sepopuler penawaran produk deposito pada bank. Fenomena ini salah satunya dipengaruhi persaingan pada industri life insurance sistem unit link. Calon client membandingkan nilai lebih investasi antara perbankan dan life insurance company. Untuk program finansial jangka menengah dan panjang, calon client cenderung memilih life insurance sistem unit link daripada deposito bank sebagai alternatif investasi. Life insurance sistem unit link juga memiliki fasilitas investasi jangka pendek. Seorang client bisa menempatkan dana dalam waktu sementara. Setiap saat dana itu bisa ditarik, dengan pertimbangan melihat perkembangan fluktuasi harga unit yang menguntungkan. Karena harga unit selalu berubah setiap hari. Selain profit berupa return of invesment, client juga menerima benefit dari life insurance. Antara lain uang pertanggungan life insurance, santunan RS, biaya operasi, perlindungan cacat tetap total, tabungan rutin dari insurance company untuk anak dan suami/istri bila pemegang polis meninggal atau cacat, uang pertanggungan dikeluarkan apabila tertanggung mengalami penyakit kritis, dan benefit lainnya. Sedangkan menabung di bank tidak memiliki benefit.
Life insurance pada hakikatnya adalah pelimpahan risiko (risk shifting) atas kerugian keuangan (financial lost) oleh ‘tertanggung’ kepada ‘penanggung’. Risiko yang dilimpahkan itu bukan hilangnya jiwa seseorang, melainkan kerugian keuangan sebagai akibat dari hilangnya jiwa seseorang, atau karena usia tua sehingga tidak produktif lagi. Insurance salah satu lembaga keuangan nonperbankan, secara umum belum begitu dikenal dengan persepsi benar oleh masyarakat Indonesia. Umumnya masyarakat hanya mengenal lembaga keuangan dalam bentuk perbankan sebagai sarana menabung. Sebaliknya di negara maju seperti Jepang, Hongkong, Cina, Amerika dan di Eropa, insurance adalah sebuah industri yang sangat populer. Masyarakat di negara maju, life insurance menjadi pilihan progrma finasial yang diutamakan. Misalnya di Jepang, jumlah polis dengan masyarakatnya sangat jauh berbeda hingga mencapai 300 persen dengan perbandingan rata-rata satu jiwa memiliki tiga polis insurance. Sedangkan di Indonesia, yang memiliki polis tidak sampai enam persen dari jumlah penduduknya. Industri insurance di Indonesia dewasa ini kian marak, karena pemodal berdatangan untuk melakukan investasi. Hal ini berpengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia, yakni perubahan prilaku dalam sikap finansial secara dramatis. Masuknya grup besar life insurance company dunia, mendidik SDM Bangsa Indonesia yang bersumber pada intelektual barat dengan sarana training dan konsultasi dari advisor financial professional yang berpengalaman di bidang keuangan, sharing berbagai materi seputar finansial dan pertukaran informasi yang positif dan benar. Pelaku atau officer insurance yang bersentuhan langsung dengan masyarakat melalui kegiatan direct selling mereka, secara langsung mendewasakan pengetahuan masyarakat tentang insurance. Masyarakat yang tadinya kurang banyak mengetahui life insurance, menjadi sadar pentingnya program finansial program yang ditawarkan beberapa insurance company dengan produknya. Mendapatkan pengetahuan lengkap tentang life insurance, setidaknya akan mengubah pandangan seseorang. Kebutuhan life insurance yang esensial untuk keselamatan dalam beberapa proteksi, bisa berupa perlindungan atas kekayaan; membantu program masa depan dalam hal pendidikan dan masa pensiun; income kesehatan, perlindungan nilai ekonomi keluarga dan sebagainya. Asuransi vs Bank Di Indonesia, life insurance dengan sistem unit link populer pada 1990-an. Sebelumnya dengan sistem tradisional (asuransi jiwa murni) tanpa termasuk keuntungan investasinya. Profit yang bisa dinikmati client dengan sistem unit link, sangat memuaskan karena return of invesment yang terima sangat besar dibandingkan bunga deposito bank. Dana client yang disetorkan langsung dihubungkan dengan kinerja investasi life insurance company. Life insurance company memiliki fund manager yang dipercayakan mengelola dana client dengan potensi keuntungan semaksimal mungkin. Sementara bunga deposito bank hanya berada pada kisaran 8,0 persen – 8,5 persen. Sedangkan rata-rata profit selama ini pada salah satu jenis investasi di unit link salah satunya equity, memberikan kepuasan lebih dari deposito bank berupa return of invesment. Semestinya selisih yang sangat jauh itu berpengaruh pada animo masyarakat terhadap pilihan investasi. Tetapi, life insurance sistem unit link tidak sepopuler penawaran produk deposito pada bank. Fenomena ini salah satunya dipengaruhi persaingan pada industri life insurance sistem unit link. Calon client membandingkan nilai lebih investasi antara perbankan dan life insurance company. Untuk program finansial jangka menengah dan panjang, calon client cenderung memilih life insurance sistem unit link daripada deposito bank sebagai alternatif investasi. Life insurance sistem unit link juga memiliki fasilitas investasi jangka pendek. Seorang client bisa menempatkan dana dalam waktu sementara. Setiap saat dana itu bisa ditarik, dengan pertimbangan melihat perkembangan fluktuasi harga unit yang menguntungkan. Karena harga unit selalu berubah setiap hari. Selain profit berupa return of invesment, client juga menerima benefit dari life insurance. Antara lain uang pertanggungan life insurance, santunan RS, biaya operasi, perlindungan cacat tetap total, tabungan rutin dari insurance company untuk anak dan suami/istri bila pemegang polis meninggal atau cacat, uang pertanggungan dikeluarkan apabila tertanggung mengalami penyakit kritis, dan benefit lainnya. Sedangkan menabung di bank tidak memiliki benefit.
 
2012 Zainal Abidin | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code